Makna Hukum Itu Apa?

Norma hukum berasal dari luar diri manusia. Norma hukum ditujukan kepada sifat lahir manusia atau perbuatan lahir manusia, sehingga apa yang ada di lahir atau di batin manusia tidak akan menjadi masalah asalkan lahirnya itu tidak melanggar norma hukum. Walaupun norma hukum pada hakikatnya hanya memperhatikan keadaan lahir, namun dalam kasus tertentu setelah perbuatan lahir terbukti, perbuatan batin juga turut menentukan tingkat dasarkesalahan. Norma hukum sebagian besar merupakan peraturan kesusilaan yang oleh penguasa diberi sanksi hukum.

Norma hukum menuntut legalitas yang berarti yang dituntut adalah pelaksanaan atau pentaatan kaidah semata-mata. Hubungan antara norma hukum dengan norma keagamaan, kesusilaan maupun kesopanan terkadang saling menguatkan namun terkadang pula timbul perbedaan. Norma hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang seyogyanya atau seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya norma hukum merupakan perumusan pendapat atau pandangan bagaimana seharusnya atau seyogyanya seseorang bertingkah laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif.

Norma hukum berisi kenyataan normative atau apa yang seyogyanya dilakukan (biasa disebut da Sollen) dan bukan berisi kenyataan alamiah atau peristiwa konkrit (atau disebut juga Das Sein). Misalnya "barang siap membunuh harus dihukum", "barang siapa membeli sesuatu harus membayar" merupakan Das Solen, suatu kenyataan normative dan bukan menyatakan sesuatu yang terjadi secara nyata. Apabila nyata-nyata seseorang telah membunuh atau membeli sesuatu tidak membayar, barulah terjadi peristiwa konkrit (Das Seinn). Sebaliknya, peristiwa konkrit (Das Sein) untuk menjadi peristiwa hukum memerlukan norma hukum (das sollen).

Yang jelasnya, tujuan utama keberadaan hukum adalah untuk kemaslahatan manusia, hukum untuk manusia bukan hukum untuk hukum. Tapi fakta yang terjadi hukum hanya bermanfaat bagi mereka yang memiliki uang dan kekuasaan.