Search

Dampak Psikologis Seorang Narapidana?


Sesuai dengan janji yang terdahulu yang akan mengupas tuntas mengenai dampak psikologis seorang narapidana maka dari itu artikel ini tercipta bagi pembaca. Pada dasarnya dalam membina narapidana, bentuk perlakuan yang dituangkan adalah untuk mengenal diri sendiri, sehingga dapat merubah diri sendiri menjadi lebih baik menjadi positif, tidak lagi melakukan tindak pidana dan mampu mengembangkan diri sendiri menjadi manusia yang lebih berguna bagi nusa, bangsa, agama dan keluarganya. Sekalipun telah diusahakan berbagai hal dalam upaya pembinaan narapidana selama menjalani pidana, namun ternyata dampak psikologis akibat pidana penjara masih nampak dan memerlukan pemikiran yang tuntas.

Pidana secara psikologis merupakan beban yang berat bagi setiap narapidana. Sehingga diperlukan pemikiran untuk memecahkan . berbagai dampak psikologis tersebut antara lain :
1.    Loos of personality, seorang narapidana selama dipidana akan kehilangan kepribadian diri, identitas diri, akibat peraturan dan tata cara hidup di lembaga Pemasyarakatan. Narapidana selama menjalani pidana, diperlakukan yang sama atau hampir sama antara satu narapidana dengan narapidana yang lain sehingga terbentuk suatu pola hidup yang feudal dan terbentuk juga klas-klas dalam Lembaga pemasyarakatan tersebut.
2.     Loos of security, selama menjalani pidana, narapidana selalu dalam pengawasan petugas. Seseorang yang secara terus menerus diawasi akan merasakan kurang aman, merasa selalu dicurigaidan merasa selalu tidak dapat berbuat sesuatu atau bertindak karena takut kalau tindakannya merupakan suatu kesalahan yang dapat berakibat dihukum atau mendapat sanksi. Juga akan memunculkan suatu keraguan dalam bertindak dan memunculkan suatu kekurang percaya dirian suatu narapidana.
3.   Loos of liberty, pidana hilang kemerdekaan telah merampas berbagai kemerdekaan individual, misalnya kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan membaca surat kabar secara bebas, melakukan hobby, mendengarkan radio, menonton televise, memilih dan dipilih dalam pemilu, dll. Dengan adanya yang seperti itu akan menjadikan narapidana itu menjadi pemurung, malas, mudah marah dan tidak bergairah terhadap pembinaan yang dilakukan dalam penjara.
4.  Loos of personal communication, kebebasan untuk berkomunikasi terhadap siapapun juga dibatasi. Sebagai manusia social, narapidana memerlukan komunikasi dengan teman, keluarga atau dengan yang lainnya.
5.  Loos of good and service, narapidana juga merasakan kehilangan akan pelayanan. Dalam Lembaga Pemasyarakatan narapidana harus mampu mengurus dirinya sendiri, seperti mencuci pakaian, menyapu ruangan, mengatur tempat tidurnya sendiri dan lain sebagainya.
6.    Loos of heterosexual, selama menjalani pidana, narapidana ditempatkan dalam blok-blok sesuai dengan jenis kelaminnya. Penempatan ini menyebabkan narapidana juga merasakan betapa naluri seks, kasih saying, rasa aman bersama keluarga ikut terampas, yang akan menyebabkan adanya penyimpangan seksual.
7.    Loos of prestige, narapidana juga telah kehilangan harga dirinya. Bentuk-bentuk perlakuan dari petugas terhadap narapidana telah membuat narapidana menjadi terampas harga dirinya.
8.   Loos of belief, akibat dari berbagai perampasan kemerdekaan, sebagai dampak dari pidana penjara, narapidana menjadi kehilangan akan rasa percaya dirinya yang idsebabkan oleh ketidaknyamanan dalam penjara, tidak dapat membuat keputusan, kurang mantap dalam bertindak, dll.
9.  Loos of creativity, selama menjalani pidana, narapidana juga terampas kreatifitasnya, ide-idenya, gagasannya, imajinasinya, bahkan juga impian dan cita-citanya. Karena apa yang menjadi cita-citanya tidak segera terwujud.
Dengan berbagai dampak psikologis diatas maka dalam pembinaan narapidana tidak hanya dilakukan di dalam penjara tersebut melainkan dengan melakukan pembinaan diluar penjara maupun dengan komunikasi yang lebih nyaman buat narapidana tersebut.

3 komentar:

  1. dan ga semua Napi itu buruk dan rusak. masih ada napi yang memiliki jiwa sosial dan bakat daripada mereka2 yang diluar sana karena belum tentu mereka2 yang ga berpredikat napi itu jauh lebih baik dari napi.

    ijin Copas ya kawan ,

    BalasHapus
  2. halo, boleh tau kah apakah ada sumber bukunya? thanks before.

    BalasHapus
  3. halo, boleh tau kah apakah ada sumber bukunya? thanks before.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...