Search

Klasifikasi Kalimat


Jika dilihat dari fungsinya, unsure-unsur kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Menurut bentuknya, kalimat dibedakan menjadi kalimat tunggal, kalimat tunggal dan perluasan, serta kalimat majemuk. Kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat mejemuk setara, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.

  1. Strategi pengenalan kalimat
    Kalimat dasar adalah kalimat yang terdiri unsure-unsur pokok. Jadi kalimat dasar adalah kalimat yang belum mendapat perluasan. Paling kurang kalimat dasar terdiri atas unsure subjek dan unsure predikat. Kalimat dasar yang agak panjang terdiri atas unsure subjek, predikat dan objek.
  2. Kalimat menurut bentuk
    Menurut bentuk, kalimat terdiri atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

    1. Kalimat tunggal
      Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu predikat. Dengan demikian semua kalimat dasar adalah juga kalimat tunggal. Akan tetapi tidak semua kalimat tunggal merupakan kalimat dasar. Kalimat tunggal dapat diperoleh dari berbagai segi.
      1. Kalimat tunggal adalah kalimat dasar murni
      2. Kalimat tunggal adalah kalimat dasar yang diperluas dengan berbagai keterangan
      3. Kalimat tunggal adalah kalimat dasar yang berubah susunannya.
      Dalam Bahasa Indonesia terdapat enam pola kalimat. Pola kalimat yang dimaksud itu adalah sebagai berikut;
      1. Subjek (KB) + Predikat (KK): pakar politik berdiskusi.
      2. Subjek (KB) + Predikat (KK) + objek (KB) : Mahasiswa mengikuti ujian
      3. Subjek (KB) + Predikat (KK) + Objek (KB) + Pelengkap (KB): dosen membawakan saya buku biologi.
      4. Subjek (KB) + Predikat (KS); harga kertas mahal
      5. Subjek (KB) + predikat (K.Bil) : komputernya dua buah.
      6. Subjek (KB) + Predikat (KB): temanku guru SMU 1.
    2. Perluasan kalimat tunggal
      Keenam pola kalimat dasar itu dapat diperluas dengan unsure keterangan. Dengan adanya beberapa jenis keterangan dalam Bahasa Indonesia, kita dapat memperluas kalimat tunggal sehingga kalimat itu menjadi panjang dan tidak hanya terdiri atas unsure pokok.
    3. Kalimat majemuk
      1. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal atau lebih yang digabungkan dengan kata penghubung yang menunjukkan kesetaraan, seperti dan, atau, sedangkan, dan tetapi. Kata penghubung tertentu dapat berfungsi sebagai subjek kalimat
      2. Kalimat majemuk bertingkat. Terdiri atas unsure anak kalimat dan unsure induk kalimat. Induk kalimat merupakan inti gagasan, sedangkan anak kalimat adalah gagasan yang dipertalikan kepada gagasan induk kalimat.
      3. Kalimat majemuk taksetara rapatan. Kalimat majemuk taksetara atau kalimat majemuk bertingkat dapat juga dirapatkan jika terdapat unsure subjek yang sama.
      4. Penghilangan kata penghubung pada kalimat majemuk. Ada beberapa kalimat majemuk taksetara rapatan yang berhemat dengan kata-kata. Kalimat itu tidak menggunakan penanda anak kalimat.
      5. Kalimat majemuk campuran. Yang terdiri atas kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
    4. Jenis kalimat menurut bentuk dan gaya.
      Menurut gaya penyampaian atau retorika, kalimat majemuk bertingkat dapat digolongkan menjadi :
      1. Kalimat yang melepas
        Jika kalimat majemuk diawali oleh unsure utama, lalu diikuti oleh unsure tambahan (induk kalimat diikuti anak kalimat), gaya penyajian kalimat itu disebut gaya penyajian melepas. Unsure anak kalimat seakan-akan tidak menjadi suatu yang penting. Anak kalimat tidak memiliki kebergantungan pada induk kalimat. Kalau unsure anak kalimat tidak disertakan (tidak diucapkan), kalimat itu sudah bermakna.
      2. Kalimat yang berklimaks
        Jika kalimat majemuk diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut gaya penyajian berklimaks. Pembaca belum dapat memahami makna kalimat tersebut jika hanya membaca bagian awal itu saja.
      3. Kalimat yang berimbang
        Jika kalimat disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut gaya penyajian berimbang karena strukturnya memperlihatkan kesejajaran bentuk dan informasinya dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetris.
  3. Kalimat menurut fungsi
    1. Kalimat pernyataan (deklaratif). Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan lengkap ketika ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan bicaranya.
    2. Kalimat pertanyaan (interogatif). Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau rekreasi yang diharapkan.
    3. Kalimat perintah atau permintaan (imperatif). Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin menyuruh atau melarang orang melakukan sesuatu.
    4. Kalimat seruan. Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang mendadak.
  4. Kalimat efektif
    Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis kalimat itu.
    1. Kesepadanan struktur
      Adalah kesepadanan antara pikiran dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan pikiran diperlihatkan leh keutuhan gagasan atau ide. Kesepadanan struktur diperlihatkan oleh hadirnya subjek dan predikat, tidak hadirnya subjek ganda, tidak hadirnya kata penghubung intra kalimat pada kalimat tunggal, dan tidak hadirnya yang di depan predikat.
    2. Keparalelan bentuk
      Yang dimaksud dengan keparalelan bentuk adalah kesejajaran atau kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua, dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan verba.
    3. Ketegasan makna
      Ketegasan makna kalimat ditentukan oleh beberapa unsure. Dalam Bahasa Indonesia bagian yang ditegaskan sering diletakkan di pangkal kalimat. Tujuan menempatkan unsure yang ditegaskan di pangkal kalimat adalah agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui informasi yang ditegaskan yang hendak disampaikan lewat kalimat itu.
    4. Kehematan kata
      Yang dimaksud dengan kehematan kata adalah hemat dalam menggunakan kata, frasa atau bentuk lain dan tidak menggunakan apapun yang dianggap tidak perlu. Hemat menggunakan kata diartikan hemat menggunakan kata yang tidak menyalahi tata bahasa.
      1. Penghilangan subjek yang sama pada anak kalimat
      2. Penghindaran pemakaian superordinat pada hiponomi
      3. Penghindaran pemakaian sinonim pada satu kalimat

         

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...