Search

Kepala Gayus Dihargai Rp 300.000


DENPASAR, KOMPAS.com — Menjelang perayaan Nyepi yang jatuh pada 5 Maret 2011, perajin ogoh-ogoh atau karya patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala di Bali mulai kebanjiran rezeki. Salah satu perajin terbesar ogoh-ogoh di Bali bahkan sudah menghentikan pesanan karena kewalahan melayani calon pembeli yang datang dari seluruh Bali hingga Jakarta.

"Sudah saya stop, satu bulan sudah 103 ogoh-ogoh," ujar Wayan Candra, salah satu perajin di Denpasar, Bali, kepada Kompas.com, Selasa (22/02/2011) siang.
Selain melayani pemesanan berukuran full body, pria bertubuh tambun ini juga menerima pesanan untuk kepala atau tapelnya saja. Dalam dua bulan terakhir ini, ia telah menerima pesanan sebanyak 300 tapel atau kepala ogoh-ogoh.
Uniknya, selain menerima pesanan ogoh-ogoh bertema pewayangan, tahun ini pria berusia 55 tahun itu juga menerima pesanan kepala ogoh-ogoh berupa kepala berwajah terpidana kasus mafia pajak yang penuh kontroversi, yakni Gayus Tambunan.
"Untuk Gayus, tapelnya dihargai Rp 300.000," ujarnya.
Pemesan kepala ogoh-ogoh Gayus ini berasal dari sebuah banjar di Denpasar.
"Dari Banjar Penyobekan Denpasar," katanya singkat.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pemesanan ogoh-ogoh yang "nyeleneh" menjelang perayaan Nyepi kali ini cukup jarang. Jika pada 2010 banyak warga yang memesan ogoh-ogoh Upin dan Upin serta pemain sepak bola karena menjelang piala dunia, kini warga lebih banyak memesan tema pewayangan dan "raksasa" mulai dari Ramayana hingga Leak.
Di Pulau Dewata Bali, ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi yang selalu ditunggu-tunggu warga dan wisatawan saat malam Nyepi. Boneka kayu raksasa ini akan diarak warga secara beramai-ramai keliling desa hingga kota. Seusai diarak, patung yang merupakan simbol kekuatan jahat itu akan dibakar supaya tidak mengganggu kekhusyukan warga saat hari raya Nyepi.
Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...